Pada zaman ini atau era globalisasi penggunaan internet
sudah menjadi hal yang sangat lungrah, mulai dari yang bermain game hingga
mencari informasi dan juga berita-berita dunia. Banyak hal yang bisa kita
temukan di internet seperti pekerjaan, pendidikan, bisnis, dan salah satunya
adalah psikologi. Jika kita menyinggung kata psikologi salah satu yang menjadi
pusat perhatian adalah tes psikologi. Tes psikologi merupakan cara untuk
mengetahui tentang diri kita dari kepribadian, bakat, kemampuan dan masih
banyak lagi.
Tes psikologis merupakan alat / instrumen yang digunakan
untuk mengukur kemampuan potensial psikologis subyek(potential ability). Potential ability subyek adalah kemampuan
yang tidak nyata yang berperan menunjang
kemampuan nyata (actual ability). Contoh potential ability
ialah,inteligensi (intelligence), bakat (aptitude), minat(attitude),
kepribadian (personality),emosi (emotion), dan motivasi (motivation).
Kemampuan nyata (actual ability) merupakan kemampuan yang
menghasilkan suatu prestasi, seperti prestasi belajar, kinerja, karya seseorang
dalam berbagai bidang (mekanik,seni,sastra,politik, bisnis, pendidikan, dan
sebagainya).
Menurut Anastasi dan Urbina (1998:3) tes psikologis pada
dasarnya adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan (distandarisasikan) atas
sampel perilaku tertentu. Standarisasi mengimplikasikan keseragaman cara dalam
penyelenggaraan dan penskoran tes. Dalam rangka menjamin keseragaman
kondisi-kondisi testing, penyusun tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci
bagi penyelenggaraan setiap tes yang baru dikembangkan.
Conbach (1984:26) menyatakan tidak ada definisi tes yang
dianggap tuntas, melainkan para ahli mendefinisikan tes menurut cara pandangnya
sendiri-sendiri. Cronbach (1984:27)
cenderung memberikan definisi tes psikologis sebagai suatu prosedur yang distandardisasikan
(standardization of procedure) yang digunakan tester untuk mengukur kemampuan
potensi subyek. Dalam pandangan ini,
prosedur (procedure) diartikan sebagai tata cara yang spesifik dan konkrit.