HUBUNGAN
ANTARA KEMAMPUAN SOSIALISASI DENGAN KECANDUAN JEJARING SOSIAL
Heny Nurmandia,
Denok Wigati, dan Luluk Masluchah Fakultas Psikologi Universitas Darul ‘Ulum
Jombang
Pendahuluan
Sejarah
perkembangan Internet merupakan modus baru dalam pendistribusian informasi dan
ilmu pengetahuan. Akses kejaringan ini sedangmenjadi trendbagi masyarakat. Hal
ini disebabkan begitu gencarnya pemberitahuan di media massa. Media ini masih
akan terus berkembang pesat. Oleh karena itu, berbagai aspek yang menyangkut
mengenai pengenalan sistem, pemanfaatan dan penguasaan teknologi ini sangat
patut dipelajari dan dikembangkan terus. Jaringan internet telah dibangun lebih
dari 10 tahun yang 108 Heny Nurmandia, Denok Wigati, Luluk Masluchah lalu
dengan hanya berawal 4 buah komputer mainframe yang saling dihubungkan dengan
tujuan unuk berbagi data. Pada awal tahun 80-an terdapat 213 host terdaftar.
Tahun 1986, naik menjadi 2.308 host dan sekarang mencakup lebih dari 20-35 juta
user. Di Indonesia sekitar 33 juta user (1997). Jaringan ini tumbuh subur
secara acak denagn partisipasi luas dan merata sehingga seakan tidak ada yang
mempunyai dan tidak ada yang bertanggung jawab.
Di zaman
globalisasi saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
begitu cepat, apabila tidak bisa memanfaatkannya disebut orang yang ketinggalan
zaman. Menurut (Main, 2008) teknologi informasi dapat diartikan sebagai
teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta
menyebarkan informasi. Salah satu pemanfaatan TIK yang paling popular saat ini
adalah internet. Dengan internet, pengguna dapat mengenal dan menjelajahi
dunia, walaupun terkadang lebih dikenal dengan dunia maya. Melalui internet
pengguna bisa menemukan atau mencari informasi apapun yang dibutuhkan, mulai
dari informasi seseorang, perusahaan, pekerjaan, pemerintahan, pendidikan, biaya,
music, gambar, film, berkomunikasi dengan video streaming, bahkan tindakan
kejahatanpun bisa dilakukan di internet. Pemanfaatan internet decade terakhir
ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya
sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak
terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan dan pergaulan sosial.
Khusus mengenai jejaring sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau
lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Jejaring
sosial adalah sebutan lain terhadap web community. jejaring sosial adalah
tempat untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainnya. Bentuk kalaborasi
antara lain adalah saling bertukar pendapat atau komentar, mencari teman,
saling mengirim email, saling member penilaian, saling bertukar file dan lain
sebagainya. Intinya dari situs jejaring sosial adalah interaktifitas. Sekitar
5-10 persen orang yang mengakses internet diyakini mengidap candu. Mayoritas
adalah mereka yang keranjingan game online. Mereka bisa menghabiskan waktu
untuk nge-game berjam-jam tanpa makan dan minum, bahkan cenderung mengabaikan
aspek lain dari kehidupan mereka sendiri.
Oleh karena
itu Jejaring sosial memiliki dampak signifikan pada sosialisasi. Beberapa dari
perubahan ini untuk lebih baik, beberapa lebih buruk. Dengan setiap
perkembangan baru dalam setiap masyarakat selalu ada akan beberapa pengorbanan
untuk memperoleh manfaat. Setiap anggota masyarakat harus secara individual
memutuskan apakah atau tidak ini pengorbanan yang sepadan dengan biaya.
Pengguna yang mengalami kecanduan internet kerap memutus komunikasi dengan
keluarga dan teman sebaya di dunia nyata. Hal pertama yang dilakukan saat
setelah bangun tidur adalah hidupkan komputer dan segera online.Banyak yang
menyadari, pengguna yang mengabaikan aktifitas sosial dan kegiatan waktu
luangnya. Tapi tidak mampu keluar dari jeratan dunia virtual. Pengguna tidak
bisa lagi mengendalikan konsumsinya akan internet.
Kecanduan
internet pertama kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg.
Jenis kecanduan internet ada tiga yaitu; bermain games yang berlebihan,
kegemaran seksual dan e-mail/pesan teks (chatting). Sedangkan gejala-gejala
kecanduan internet adalah sebagai berikut:
a. Sering lupa waktu
- Mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama. Orang yang kecanduan internet bisa tidak makan atau minum, lupa waktu sholat, belajar, sekolah atau bekerja.
- Gejala menarik diri, Seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses. Mereka akan bete, kesal bahkan stress jika tidak bisa online karena berbagai alasan.
- Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan. Gejala ini sama seperti gejala yang ada pada kecanduan narkoba.
- Kesimpulan Dan Saran
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat
signifikan antara kemampuan sosialisasi dengan kecanduan jejaring sosial.
Sehingga remaja yang sosialisasinya rendah semakin sering menggunakan jejaring
sosial karena itu sebagai pengalihan remaja dan dianggap sebagai hiburan bahkan
rutinitas yang harus dilakukan tanpa ada yang terlewatkan. Kemampuan
sosialisasi yang tinggi akan membuat remaja tidak sampai kecanduan jejaring
sosial karena remaja akan lebih mementingkan sosialisasi secara nyata dari pada
hanya didunia maya.
Saran untuk penelitian ini adalah searusnya peneliti hendaknya
memperhatikan variabel-variabel lain, dan mengkaji reabilitas dari kriteria
kecanduan jejaring sosial agar hasilnya lebih akurat. Mengingat semakin
relevannya masalah kecanduan jaringan internet ini terutama di kalangan pelajar
dan mahasiswa di Indonesia karena maraknya dan semakin mudahnya akses internet
bagi mereka, maka perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif terutama
mengenai instrumen, determinan, dan dampak dari kecanduan jaringan internet
terhadap kemampuan verbal. Dengan demikian dapat dikembangkan pelayanan yang
lebih appropriate bagi pecandu internet di kalangan pelajar dan mahasiswa pada
khususnya serta anggota masyarakat lain pada umumnya.